by

AHER SEMINAR TAHUNAN” EKONOMI”

Seputar News/
BANDUNG-Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menekankan bahwa dalam membangun bisnis yang berkelanjutan tidak melulu memikirkan profit besar, tapi mesti juga berdampak positif terhadap lingkungan.
“Nah, bisnis yang sustain itu perlu berdampak besar bagi lingkungan, memudahkan, tidak hanya profit besar,” katanya usai menghadiri Sustainable Collaboration in Business, Technology, Information, and Innovation (SCBTII) di Bandung, Kamis (20/7/2017).
Aher mengatakan masyarakat sudah merasakan perkembangan teknologi informasi saat ini yang begitu cepat. Sebagai contoh, transaksi perbankan sudah dapat dilakukan hanya menggunakan ponsel saja atau dikenal dengan istilah financial technology (fintech).
“Kemajuan teknologi, kini masyarakat dimudahkan dengan adanya fintech,” ujarnya.
SCBTII merupakan acara seminar internasional tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom. Konferensi ini melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) internal dan eksternal di antaranya karyawan, manager, direksi, investor, konsumen, regulator, peneliti, dan para praktisi dalam berbagai sektor yang memiliki keinginan untuk beradaptasi dengan tren teknologi terbaru pada era digital saat ini.
Adapun, Chairwoman SCBTII Farida Titik Kristanti mengungkapkan seminar internasional ini akan begitu bermanfaat. Pasalnya, para peserta bisa memiliki kesempatan untuk belajar pada ahli di bidangnya masing-masing.
“Saya berharap setelah ini kita diperkaya dengan pemahaman yang lebih baik mengenai isu bisnis, teknologi, informasi, dan inovasi,” ungkapnya.
Seminar tahun ini mengusung tema Synergizing Digital-Based Technology, Accounting, and Management in Developing Business Sustainability and Economic Growth in Emerging Markets.
“Bentuk kegiatan pada seminar ini tidak jauh berbeda dengan yang terdahulu, yaitu mengadakan diskusi terbuka dalam mengatasi isu-isu lokal, nasional, maupun global dengan tema sesuai tema yang diangkat,” tuturnya.
Wakil Rektor I Telkom University Urusan Akademik Heroe Wijanto menambahkan seminar ini merupakan momen terbaik untuk berbagi ide dalam mengembangkan bisnis berbasis teknologi dan informasi mengingat seluruh pihak yang terlibat hadir dalam satu wadah bernama SCBTII.
“Kita yang hadir di sinilah yang berperan penting untuk membangun bangsa ke depan,” ujarnya.
Lebih jauh, Heroe menuturkan sekitar tujuh negara yang akan menghadiri konferensi ini, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Belanda, Nigeria, dan Selandia Baru. Tidak kurang dari 81 paper dari masing-masing negara yang akan dipresentasikan di hadapan para peserta dan pembicara.
“Ketujuh negara akan saling memberikan gagasan-gagasan menarik dalam menangani isu di lapangan,”tuturnya.(der)*