by

GAWAT… Moeldoko Akan di Lepas dari Jabatan KSP Apalagi Jabatan Ketua Umum Hasil KLB Tidak Akan Diraihnya.

Seputarnews.com/ Hasil Kongres Luar Biasa KLB nasib tragis tidak dapat dihindari KLB ada suara bagi-bagi duit dari ketua umum di Sibolangit. Jumat 5 Maret yang lalu.

Usut keterlibatan Nazaruddin pemberantasan korupsi KPK dan usut dugaan aliran dana dalam Kongres luar biasa KLB yang menetapkan sebagai pengamat politik Universitas Indonesia Ahmad mengatakan pintu masuk aparat penegak hukum diperlukan untuk memberi kepastian hukum langsung.

Akan diusut kalau sudah ada bukti bukti permulaan sudah ada yang menyampaikan tentang adanya dugaan bagi-bagi duit tersebut pemutusan juga diperlukan untuk memberi efek Jera pada pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi saat kontestasi politik agar tidak memberi dan menerima dalam kontestasi politik politik tersebut.

Demikian hukum KPK diperlukan untuk memastikan apakah mantan terpidana kasus korupsi mengalami perubahan atau tetap menjadi penyandang dana dalam aktivitas politik evaluasi mantan napi dalam politik apakah sudah lebih baik atau tidak ada perubahan di Sibolangit itu mantan bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin pernah menjadi terpidana gratifikasi dan pencucian uang terkait pembangunan Wisma Atlet Hambalang tahanan 13 tahun.

Dari beberapa kasus yang menjeratnya saat menghirup udara bebas di Sibolangit Jumat 5 Maret lalu ungkapkan para peserta KLB disebut sebagai aktor yang membagi-bagikan uang kepada peserta uang sebesar 100.000.000 rupiah karena hanya mendapatkan uang Rp5.000.000 .

Info yang dikutip dari salah satu Aqun Youtube C&N.

Nasib Moeldoko makin terpojok disampaikan diakui sebagai KLB dipakai dalam kegiatan yang diklaim , sebagai KLB tersebut tidak diakui negara bahkan Presiden Jokowi tidak Happy dengan apa yang dilakukan Moeldoko kabarnya akan memberikan sanksi tegas bisa jadi akhirnya ketemu tak dapat jabatan pun hilang.

Baca juga:  Golkar Menangkan Pemilu 2024 di Jabar

Dari hari kedepan ini kepala staf Presiden tidak akan bisa tidur bayang-bayang kudeta mulut Partai Demokrat mulai mengejar udah menyadari kudeta yang keliru Pembina PD perampasan Partai Demokrat itu mengacak-acak Harga Diri mantan presiden yang ke-6 itu SBY dan keluarga besar tidak main-main deklarasi perang yang diucapkan sendiri oleh SBY penyelesaian kasus kudeta Parta Demokrat tidak menyisakan banyak pilihan baginya selama ini sangat tragis bagi diri Presiden RI di atas angin mati langkah Jokowi tidak akan berani menyerahkan Moeldoko sebagai ketua umum, karena resikonya terlalu besar asli kelihatannya setiap akhir di panjang-panjang disuruh basis konstituen mereka Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama 33 ketua DPD DPC.

Yang ikut kudeta bukan nimbang Moeldoko bagaimanapun atasan langsung Pak Muldoko 10 tahun duduk sebagai Staf presiden waktu itu sangat tinggi sampai sekarang pun akar rumput Demokrat tak bisa dianggap enteng.

SBY pasti akan memberi pelajaran istana dengan membantah keterlibatan Moeldoko yang paling aman bagi Pak Jokowi yang sedang dirundung banyak sekali masalah besar tenaga dan pikiran yang harus dikerahkan Jokowi akan menerima masukan dari para senior istana kehilangan jauh lebih kecil dibanding dengan SBY.

Masyarakat memberikan empati kepada mantan presiden itu Meskipun banyak juga yang skeptis 62 hari ini berbalik menggempur musuh para pakar tata negara dari Jokowi ini sangat keterlaluan tidak etis dan memberikan contoh buruk dalam perpolitikan dan berdemokrasi.

Paling-paling yang sedang diolah istana adalah strategi atau Emang Naif sekali Marbun CS ada masalah dengan manajemen Partai Demokrat di bawah air tidak bisa connect dengan generasi awal Partai Demokrat generasi Z atau bisa jadi karena pembawaan yang cenderung aristokratis.

Baca juga:  Irfan Suryanagara Dukung AHY Pecat Kader Pengkhianat Partai Demokrat

Sekali lagi alasan buruk Citra perpolitikan Indonesia yang sudah amburadul di tangan mereka memperkuat kepercayaan publik .Katanya

Aqun Youtube C&N.