by

Gub Jabar Ahmad Heryawan Kunjungan Ke Jambi

Seputar News/ JAMBI – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jambi, Jumat (19/01/2017). Tiba pukul 11 siang, Aher yang di dampingi sejumlah pejabat Pemprov Jabar, langsung disambut oleh Sekda Provinsi Jambi dan anggota DPD RI Dapil Jambi, di Bandara Sultan Thaha.

Sebelum memulai lawatannya, Aher didaulat menjadi khatib dan imam shalat jumat di masjid Al Falah atau yang lebih dikenal masjid seribu tiang di yang berlokasi di pusat Kota Jambi.
“Alhamdulillah ini sebuah kehormatan, mudah-mudahan menjadi keberkahan dan jadi saksi juga saya pernah solat jumat di mesjid agung plus jadi khotib dan imam,” ujar Aher.
Keberhasilan Gubernur Aher dalam memimpin Jabar selama dua periode, membuatnya ingin membagikan pengalaman, tips dan ilmunya kepada generasi muda penerus bangsa khusunya yang berada di Jambi. Untuk itu, di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Nurdin Hamzah yang terletak di Jalan Kolonel Abunjani Sipin Jambi, Aher menceritakan pengalamannya kepada ratusan mahasiswa melalui kuliah umum bertemakan “Mengenal Lebih Dekat Gubernur Inovatif Ahmad Heryawan: Implementasi Model Kepemimpinan Untuk Menghasilkan Good Governance”.
Poin penting yang disampaikan Aher kepada para mahasiswa yaitu untuk membangun sebuah negara diperlukan sumber daya manusia yang andal dan bisa dihasilkan jika tenaga pendidiknya berkualitas terbaik.
“Pasca pengeboman di Hiroshima dan Nagasaki kaisar Jepang sempat pingsan lalu setelah siuman bukan tentara yang ia tanyakan tapi berapa jumlah guru yang masih hidup. Ia menyadari bahwa untuk membangun kembali Jepang diperlukan SDM yang andal dan berkualitas,” jelasnya.
Aher mendorong agar STISIP menjadi salah satu kampus terbaik di Jambi dengan cara meningkatkan kualitas pengajarannya melalui berbagai inovasi.
“Saya katakan bahwa jabatan ini tak akan berulang makanya segeralah berinovasi atau membuat sesuatu yang belum dibuat oleh pejabat sebelumnya,” katanya.
Aher mencontohkan sejumlah inovasi yang ia hasilkan selama menjadi Gubernur diantaranya yaitu keterpaduan sistem pemerintahan seperi e-procurment sejak tahun 2008,  pelayanan perizinan yang sangat mudah dan anti korupsi hingga inovasi-inovasi lainnya di bidang teknologi, kepegawaian dan pertanian.
“Itu juga bagian dari inovasi dan sudah mendapatkan pengakuan diantaranya di bidang teknologi pertanian dan non pertanian, inovasi pelayanan, inovasi pemerintahan dan kepegawaian,” tuturnya.
“Silakan kalau inovasi kita mau diadopsi oleh daerah lain kita sangat terbuka dan tidak ada yang di hak patenkan,” tambahnya.
Alasan dihadirkannya Gubernur Aher untuk mengisi kuliah umum, menurut ketua STISIP Sigit Indrawijaya, karena merupakan sosok Gubernur inspiratif dengan ratusan penghargaan yang diraihnya.
“Bagaimana cara membenuk good governance seperti di Jabar kami ingin mengikutinya, beliau menginsiprasi kami yg muda bagaimana menjadi pemimpin,” kata Sigit.
“Semoga kami bisa mengikuti langkah Jabar karena sampai hari ini kita sudah melihat berita dimana-mana banyak sekali penghargaan kepada Aher bahkan masuk rekor muri, semoga pemimpin seperti Aher tumbuh di indonesia terutama di Jambi, menginspirasi kami yang muda-muda,” harapnya.
Usai memberikan kuliah umum dan media visit ke salah satu surat kabar di Jambi, malam harinya Aher mengukuhkan kepengurusan Forum Komunikasi Masyarakat Jambi etnis sunda “Sunda Ngumbara” di aula gedung RRI Jambi di Jalan Ahmad Yani Nomor 5. Pengukuhan tersebut juga dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Jambi Fachrori Umar dan Ketua Umum Pusat Formas Sunda Ngumbara Jaka Bandung.
Aher mengungkapkan, Formas Sunda Ngumbara merupakan sebuah organisasi masyarakat perantau asal Jabar yang dibentuk dengan tujuan merekatkan dan merajut silaturahmi.
“Kami menyebutnya masyarakat Jambi asal Jabar, bukan masyarakat Jabar di Jambi ya. Ternyata sangat banyak di berbagai provinsi ya sehingga tiap-tiap daerah sering mengundang saya,” kata Aher yang juga sebagai ketua dewan pembina.
Di Provinsi Jambi sendiri saat ini tercatat ada 220 ribu etnis sunda. Mereka ada yang berprofesi sebagai pegawai Pemda, TNI, Polri, pekerja di industri perkebunan hingga pedagang. Sejak dibentuknya Formas Sunda Ngumbara pada tahun 2015, hingga saat ini telah dibentuk kepengurusan di 22 Provinsi. Terbanyak, masyarakat sunda yang terdaftar di organisasi ini ada di Provinsi Lampung yakni sebanyak lebih dari 750 ribu orang.
Wagub Jambi Fachrori Umar mengakui bahwa orang sunda yang menetap di daerahnya berprilaku ramah dan sopan juga tidak pernah berbuat hal negatif.
“Mereka orangnya ramah-ramah, sopan, sampai-sampai kalau berbicara kadang tidak terdengar, berbeda dengan orang kita yang suaranya keras,” ujarnya.
Menurutnya, keberadaan organisasi Formas Sunda Ngumbara merupakan khasanah budaya Indonesia yang harus terus dilestarikan.
“Keberadaan mereka merupakan cerminan khasanah budaya indonesia yg patut dilestsrikan, kita harus menjaga keharmonisan,” ucapnya