by

Kursi DPRD Jawa Barat Hanya Kursi Hanura Yang Menurun

Seputarnews.com/Bandung- Daro hasil Pemilihan legislatif  bersama Pemilihan Presiden 2019 , dalam hasil perolehan legislatif Tidak berlebihan bila menyebut perolehan suara dan kursi partai di DPRD provinsi sebagai gambaran kinerja mesin partai di daerah. Memang, pileg anggota DPRD provinsi tidak lebih digembar-gemborkan dari pileg anggota DPR. Namun, bukan berarti lembaga itu tidak lebih penting dari DPR. Merekalah yang berwenang membentuk peraturan daerah bersama gubernur, misalnya. Sementara itu, pemilihan kepala daerah (pilkada) juga tidak kalah ramai dari pemilihan presiden (pilpres).

Selain kerap disebut sebagai ajang pemanasan partai sebelum pemilu, peta suara di pemilihan gubernur (pilgub) juga berguna untuk memperkirakan pertarungan kandidat di pilpres. Yang jelas, dalam pilgub, partai atau koalisi partai mesti punya sejumlah kursi DPRD provinsi yang disyaratkan untuk dapat mengajukan kandidat. Pada Pilkada 2017 dan Pilkada 2018, partai begitu dinamis dalam mengajukan kandidat dan berkoalisi, terutama di lima provinsi di pulau Jawa, tempat separuh penduduk Indonesia bermukim.

PDI Perjuangan tidak berkoalisi dengan partai lain ketika mengusung Hasanudin-Anton di Pilgub Jawa Barat (Jabar) 2018. Setelah memenangkan Anies-Sandi di Pilgub DKI Jakarta 2017, Gerindra dan PKS kembali berkoalisi di Pilgub Jabar dan Jawa Tengah (Jateng) 2018. Sedangkan usungan PKB, pemilik kursi terbanyak DPRD Jawa Timur (Jatim) 2014-2019, dan PDI Perjuangan, pemilik kursi terbanyak DPRD Banten 2014-2019, kalah di Pilgub masing-masing provinsi. Di Pemilu 2019, partai mana yang merajai perolehan kursi DPRD Provinsi se-Jawa? Baca juga: Kok Bisa Partai Minim Caleg Dapat Suara di Pileg 2019? Pemegang Kunci di Jawa: PDIP, Gerindra, PKB Di Jawa, ada enam provinsi yang masing-masing memiliki satu DPRD provinsi.

Baca juga:  Wakil Wali Kota, "Butuh Langkah Konkret Sejahterakan Pelaku Budaya"

Total kursi seluruh DPRD provinsi di Jawa yang perebutkan di Pemilu 2019 yakni 606 kursi. Kursi paling sedikit terdapat di DPRD DI Yogyakarta, yaitu 55 kursi, disusul DPRD Banten (85 kursi) dan DPRD DKI Jakarta (106 kursi).

Sedangkan DPRD Jabar, Jateng, dan Jatim, masing-masing, memiliki 120 kursi. Kursi yang diperebutkan di tiga provinsi terakhir lebih banyak daripada yang diperebutkan pada 2014, sebanyak 100 kursi. Berdasarkan perolehan suara tiap partai hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU), Tirto menggunakan metode sainte-league sesuai Undang-undang 7/2017 tentang Pemilu untuk menghitung kursi yang didapat partai-partai tersebut di DPRD Provinsi se-Jawa.

Mengenal Metode Sainte Lague untuk Penghitungan Suara di Pileg 2019 Hasilnya menunjukkan puncak teratas klasemen perolehan suara Pileg DPRD Provinsi se-Jawa 2019 diisi oleh hanya tiga partai: PDI Perjuangan, Gerindra, dan PKB. Gerindra memperoleh suara terbanyak pertama di Pileg DPRD Provinsi Jawa bagian barat: Jabar dan Banten. Sedangkan Pileg DPRD DKI Jakarta plus Jawa bagian tengah, DI Yogyakarta dan Jateng, dimenangkan PDIP. Sementara itu, PKB memperoleh suara terbanyak pertama di Jatim.

Secara umum, partai-partai lama—kecuali PKPI dan PBB—memperoleh setidaknya satu kursi di beberapa DPRD Provinsi di Jawa. Meski demikian, tiga partai baru—PSI, Berkarya, dan Perindo—juga meraup beberapa kursi di sejumlah provinsi. Berkarya mendapat dua kursi di DPRD Banten dan Perindo meraup satu kursi di DPRD Jabar.

Sementara itu, PSI mendapat kursi di tiga DPRD Provinsi: delapan di DKI Jakarta, dua di Banten, dan satu di DI Yogyakarta. Capaian itu berkebalikan dengan Hanura. Partai yang didirikan mantan Panglima TNI Jenderal Wiranto ini memperoleh 29 kursi pada Pileg DPRD Provinsi se-Jawa 2014. Namun, pada 2019, partai yang kini dipimpin Oesman Sapta Oddang itu hanya mendapatkan 8 kursi. Artinya, 21 kursi Hanura rontok direbut partai lain. Sepuluh kursi di antaranya ada di DPRD DKI Jakarta.

Baca juga:  The Major Health Benefits of Lifting Weights

Pada Pemilu 2019, Hanura mendapatkan nol kursi di DPRD DKI Jakarta. Padahal, di periode sebelumnya, Hanura punya 10 kursi di sana. Baca juga: Akibat Parliamentary Threshold: Gagal ke DPR Meski Suara Banyak Koalisi Prabowo-Sandi Jaya di Jawa Barat & Banten Di Jabar, perolehan kursi partai-partai pengusung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 cenderung meningkat. Hasil Pileg DPRD Jabar 2019 menunjukkan Gerindra mendapat 25 kursi, naik 14 kursi dibanding 2014. PKS meraup 21 kursi, naik 9 kursi. Sementara itu, PAN mendapat 7 kursi, naik 4 kursi. Dengan perolehan itu,

Gerindra menggeser posisi PDIP yang sebelumnya memiliki kursi terbanyak pertama di DPRD Jabar. Partai besutan Prabowo itu juga bakal memiliki kursi terbanyak pertama di Banten, yakni 15 kursi. Posisi ini pada 2014 dipegang PDIP dan Golkar, tapi dua partai ini memperoleh, masing-masing, hanya 13 dan 11 kursi di 2019. PKS naik dari 8 ke 11 kursi, sementara PAN naik dari 3 ke 6 kursi di DPRD Provinsi tersebut. Tiga partai itu juga mempertebal perolehan kursinya di DPRD DKI Jakarta.

Di DPRD tersebut, PDIP memang memperoleh kursi terbanyak, yakni 25 kursi. Namun, perolehan ini turun dibanding kursi yang diperolehnya pada 2014 lalu yang sebanyak 28 kursi. Sementara itu, raihan Gerindra di DPRD ini naik dari 15 ke 19 kursi. PKS naik dari 11 ke 16 kursi. Sedangkan PAN naik dari 2 ke 9 kursi. Bagaimana dengan Demokrat? Perolehan kursi partai ini cenderung stagnan di DPRD Banten, DKI Jakarta, dan Jabar. Ia mampu mempertahankan 10 kursi yang dimilikinya di DPRD DKI Jakarta. Di DPRD Banten, kursi Demokrat bertambah 1 menjadi 9 kursi. Sebaliknya, di DPRD Jabar, kursi Demokrat berkurang 1 menjadi 11 kursi.

Baca juga:  Yuk Wargi Jabar, Ikut Jabar International Marathon Virtual Run 2021

Baca selengkapnya di Tirto.id dengan judul “Partai-Partai Jawara Pileg DPRD Provinsi di Jawa”, https://tirto.id/partai-partai-jawara-pileg-dprd-provinsi-di-jawa-d9uC.

Follow kami di Instagram: tirtoid | Twitter: tirto.id