by

PPDB 2018/2019 Yang Ketat Membuat Oknum Sekolah Jadi Lebih Nakal

Seputar News/BANDUNG- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2018/2019  di Jawa Barat Khususnya di Kota Bandung, dari kelemahan dari system yang di Jalankan PPDB 2018 membuat anak didik dan orang tua calon murid Baru, menjadikan kekesalan Para orangtua protes ke Dinas Pendidikan Jawa Barat dengan adanya PPDB SMP 2018 yang dinilai memiliki celah kecurangan di Wilayah Bandung, Selasa,10/7-18

Menurut Orang Tua/Wali Calon Murid Didik Agus Darsono mengatakan, ada diskriminasi perlakuan yang tidak sesuai prosedur PPDB 2018 karna anaknya punya predikat nilai bagus diatas nilai rata rata 31 dari 3 mata pelajaran, maka anaknya ingin melanjutkan Sekolah yang bisa dikatakan Sekolah Paporit atau Sekolah kenamaan di antara sekolah sekolah lain di wilayah Kota Bandung tapi akhirnya anaknya tidak bisa keterima di sekolah yang di inginkan tersebut, karna ada ketidak jelasan dan tidak transparan, akhirnya anaknya mengatakan buat apa kita jadi pintar kalau Nilai bagus tidak diperhatikan oleh pengelola PPDB 2018  Kata dia, banyak dari orangtua siswa yang mendaftarkan anaknya ke beberapa SMP Negeri jalur tidak mampu namun tidak diterima pada sekolah yang dituju .

Padahal Penjabat Gubernur Jawa Barat H. Mochamad Iriawan memastikan, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMU dan SMK Negeri tahun ajaran 2018-2019 ini untuk wilayah Jabar tidak ada kecurangan dan berjalan lancar.

Berdasarkan laporan dan hasil peninjauannya ke sejumlah sekolah, tidak ditemukan adanya pelanggaran seperti praktik jual beli kursi dan percaloan yang selama ini dikhawatirkan.

“Yang jelas semua sistem dan aturan sudah berjalan lancar sehingga apa yang disampaikan oleh beberapa pihak tentang kecurangan kami pastikan tidak ada, karena pengawasannya ketat sehingga untuk penyimpangan itu sulit dilakukan,” tegas Iriawan usai meninjau PPDB di SMUN 5 Kota Bandung, Selasa yang lalu. (03/07/2018).

Baca juga:  Komisi IV DPRD Jabar Adakan Kunjungan ke Revitalisasi Situ Ciburuy ada Keterlambar

Iriawan pun meminta kepada masyarakat khususnya orang tua siswa untuk percaya sepenuhnya kepada panitia dalam proses penerimaan PPDB. Jangan tergiur bila ada yang menawarkan bisa membantu meloloskan karena itu dipastikan adalah oknum.

“Kepada orang tua siswa masalah rekrutmen ini serahkan dan percayakan pada kami dan jangan tergiur dengan janji-janji dari pihak yang bisa membantu meloloskan, jangan percaya itu oknum,” ucapnya.

Pihaknya pun tak segan akan menindak tegas bila terbukti ada yang melakukan pelanggaran.

“Pasti kami akan lakukan langkah-langkah penindakan kalau terbukti ada tapi sampai saat ini kami belum menemukan,” ujarnya lagi.

Sejauh ini di Jabar, sebanyak 121.000 calon dinyatakan telah lolos seleksi dalam PPDB SMP dan SMU Negeri pada jalur Nonnilai Hasil Ujian Nasional (NHUN). Total pendaftar pada jalur ini berjumlah 187.859 pendaftar SMU dan 75.086 pendaftar SMK.

Dibagi kedalam empat jalur pada PPDB tahap pertama ini, yaitu jalur keluarga ekonomi tidak mampu, jalur penghargaan maslahat guru, jalur anak berkebutuhan khusus, jalur warga penduduk setempat dan jalur prestasi atau non-NHUN.

“Insyaallah fair, kita lakukan maksimal makanya saya muter ke berbagai sekolah. Sejauh ini Alhamdulillah lancar karena kita ingin mendapat hasil bagus  dimata masyarakat,” kata Iriawan.

Namun kalimat Pj. Gubernur Jabar H. Mochamad Iriawan saat di wawancara awak Media ,tidak didengar dan tidak dipatuhi Panitia PPDB 2018, dan masih ada Oknum yang tidak disiplin untuk melaksanakan dan mengelola PPDB 2018 ini (tutur Agus).