by

Wakil Walikota Bandung Yana Mulyana Bersama Dansektor 22 Citarum Harum Kol.Inf. Asep Tinjau Septick Tank Bersama

Seputarnews.com/ BANDUNG, -Kota Bandung wujudkan “Septick tank bersama,” tempat pembuangan  Kotoran Manusia dibangun ditanah kosong,  bisa menampung Kotoran dari masing masing rumah sejumlah 50 Kepala Keluarga (KK), septick tank sangat bermanpaat bahkan bisa dirasakan oleh setiaf aman tidak mengeluarkan bau tidak sedap, bahkan lantai septick tank tersebut bisa dimanpaatkan untuk tempat pertemuan dan kegiatan lain bahkan bisa dimanfaatkan tempat arena bermain, bahkan septick tank penanganan dari pencemaran sungai di wilayah Kota Bandung yang akhirnya akan berujung ke sungai Citarum.

Komandan Sektor 22 Citarum Harum, Kol. Inf. Asep Rahman Taufik bersama Wakil Walikota Yana Mulyana dampingi perwakilan Kementrian PUPR pada acara peninjauan septick tank komunal di Kelurahan Panjunan Kecamatan Astanaanyar dan Kelurahan Maleer Kecamatan Batununggal Kota Bandung.Kamis,11/4-1019.

Kunjungan tersebut terkait rampungnya septick tank komunal, sebanyak 9 (sembilan) septick tank yang berukuran besar dengan kedalaman 4 meter luas 15 meter persegi dengan konstruksi atap dengan bahan dari baja ringan septick tank bisa menampung kotoran manusia dari setiaf rumah dengan (daya tampung 50 KK keatas) dan 27 yang berukuran kecil daya tampung 10 KK kebawah) semua itu berlokasi di wilayah Kota Bandung.

Hadir pada kegiatan tersebut,  Wakil Walikota Bandung, Camat Kecamatan Astanaanyar, Lurah Panjunan, Kapolsek Astanaanyar, Koramil Astanaanyar, Kementrian PUPR,  PUPR Prov. Jabar, Tokoh Masyarakat.

Dansektor 22 Citarum (Kol. Inf. Asep Rahman Taufik) menyampaikan pada awak media, “Warga Kota Bandung cukup banyak ada 151 Kelurahan, dari 151 Kelurahan kurang lebih berjumlah 249.838 warga yang tinggal di daerah bantaran sungai tidak memiliki jamban sehat, hingga membuang tinjanya langsung ke sungai” Ucap Dansektor 22.

Baca juga:  Kapolsek Cibeunying Kidul Kompol Suparman Dialog Bersama Warga Cibunyingkidul Kota Bandung

“Dengan adanya pembuatan septick tank komunal maka harapan warga Kota Bandung bisa mengakses sungai akan menjadi menjadi sumber kehidupan bagi warga sekitar” harap Dansektor 22.

Kunjungan Kementrian PUPR berupa peninjauan septick tank komunal yang berlokasi di Kelurahan Panjunan RW. 5 RT. 5 Kecamatan Astanaanyar, sudah terbangun sejak bulan November dan Januari, sehingga warga di sini tinjanya sudah terakses di septick tank komunal dengan daya tampung sebanyak 76 kepala keluarga (KK) atau 360 kg tinja sehari.

“Beban sungai yang ada di daerah ini akan terhindari terutama dari pencemaran bakteri ekoli yang sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama generasi penerus bangsa yaitu anak-anak, dan Pemerintah Kota Bandung sangat peka untuk perhatikan dan dukungannya pada program Citarum Harum, maka saya ucapkan terimakasih kepada walikota Bandung” Kata Dansektor 22.

Teknik pembangunan septick tank komunal sangat berbeda dengan pembuatan septick tank rumahan, yaitu dengan teknik yang sesuai aturan menteri kesehatan dengan sistem yang modern sehingga tidak menguap bau tinja, bahkan septick tank komunal di Kelurahan Panjunan merupakan tempat serbaguna, yaitu diatas betonisasi septick tank bisa di gunakan warga sebagai tempat kegiatan lain.

Sementara Wakil Walikota Bandung,  Yana Mulyana, yang sengaja datang bergabung di lokasi tersebut, seusai acara sosialisasi  persiapan alat peraga termasum kotak suara pemilu 2019 yang akan datang di Kecamatan Astanaanyar.

Yana Mulyana, pada kesempatan itu menyampaikan, “Daya tampung yang mencakup 360 ini sangat membantu kesehatan warga Kota Bandung, mudah-mudahan kita bisa mendorong terus pembuatan pengolahan limbah (septick tank) komunal ini di pemukiman padat Kota Bandung, supaya hajatnya terkondisikan, jangan lagi membuang hajatnya ke septic tank terpanjang di dunia (sungai)” Kata Yana.

Baca juga:  Selama Lima Tahun, 83 Juta Bibit Pohon Tertanam dan 81 Ribu Ha Lahan Kritis Pulih di Jabar

Dalam.kesempatan acara peninjauan tersebut Kol.Inf. Asep Rachman Taufik mengatakan Alhamdulillah yang biasanya warga membuang air dan kotoran manusia”(Tinja) langsung dibuang kesungai, sekarang sudah bisa teratasi dengan cara meminimalisir, Tapi kita juga butuh partisipasi dari berbagai pihak tidak bisa pemerintah sendirian yang menentukan, stigma masyarakat akan lebih faham bahwa limbah apapun sangat mengganggu kesehatan kita bisa lihat disini bahwa diatas septick tank bisa digunakan kegiatan warga lainnya, yaitu bisa dipergunakan pertemuan, taman bermain atau suatu hal yang tudak mengganggu aktivitas lainnya, stigma masyarakat akan lebih faham bahwa limbah apapun sangat mengganggu kesehatan” imbuh Kol.Inf Asep (ds)*